Considerations To Know About https://tetebatuselatan.desa.id/
Considerations To Know About https://tetebatuselatan.desa.id/
Blog Article
Selain menikmati kuliner khas, wisatawan juga bisa menyaksikan dan mencoba langsung proses pembuatan kopi hitam khas Lombok, pembuatan gula aren, proses pembuatan minyak kelapa, yang semuanya masih dilakukan secara tradisional menggunakan tungku dan kayu bakar.
Zul juga menuturkan bahwa desa wisata Tetebatu bisa sebagai alternatif wisata yang bisa dikunjungi.
Indahnya Tetebatu sungguh tiada dua, wajar saja namanya harus sampai ke dunia internasional. detikTravel masih punya segudang cerita pengalaman di Tetebatu, tunggu artikel selanjutnya!
Dokumen pendukung (pdf) : minimal surat keterangan dari kepala desa atau pemilik resmi location dan surat pernyataan di atas materai Kirim Near
Setelah puas bermain air, pengunjung dapat mengunjungi hutan di Tetebatu Village yang di dalamnya merupakan tempat tinggal kera abu-abu dan lutung hitam asli Lombok.
Ia berharap desa-desa wisata lainnya bisa ikut ajang ini dan menggali segala potensi yang ada untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lokal setempat dan lebih dikenal luas, bahkan hingga ke mancanegara, seperti Desa Tetebatu.
Acara visitasi ini juga dirangkai dengan peninjauan serta penyerahan sertifikasi CHSE pada beberapa desa wisata dan homestay di Tetebatu and further than.
Hal itu karena nilai-nilai toleransi tecermin dalam kehidupan masyarakat dengan beragalam latar belakang suku bangsa dan agama,” kata Hermiwandi.
Dilokasi ini juga sering menjadi buruan para pecinta fotografer khususnya mereka yang ingin mengambil keindahan Sunsrise yang sangat menawan, dan di kala senja datang, wisatawan akan merasakan seolah – olah menyatu dengan keadaan alam yang begitu tenang, sunyi, dan sejuk. Di tambah dengan pemandangan langit yang bewarna merah keemasan, berpadu dengan kokohnya puncak Gunung Rinjani.
Tetebatu masih memegang erat adat istiadat yang biasa dipakai terutama dalam hal pernikahan dan penyambutan tamu. Hal ini dibuktikan dengan adanya lembaga adat yang diberi nama “Sugeng Rauh”, yang mana tokoh adatnya berfungsi untuk menjalankan segala proses pernikahan seperti besejati, nyelabar, sorong serah, aji krama dan lainnya.
"Jadi dia buat empat kamar, dua candu303 kamar untuk tamunya dan dua kamar untuk kawan kawan dokter Soedjono yang berlibur ke sini. Sehingga sampai saat ini, dialah yang merintis pariwisata di sini," Kata Hermiwandi.
di tetebatu sudah berkembang sejak lama. Ini bisa menjadi salah satu wisata sejarah sekaligus wisata sejarah Kesehatan."
five jam. Sepanjang perjalanan wisatawan akan melintasi beberapa rumah warga serta persawahan yang berbentuk seperti anak tangga,
Dilokasi ini juga sering menjadi buruan para pecinta fotografer khususnya mereka yang ingin mengambil keindahan Sunsrise yang sangat menawan, dan di kala senja datang, wisatawan akan merasakan seolah – olah menyatu dengan keadaan alam yang begitu tenang, sunyi, dan sejuk. Di tambah dengan pemandangan langit yang bewarna merah keemasan, berpadu dengan kokohnya puncak Gunung Rinjani.
Bukan hanya anyaman dari bambu saja yang diajarkan oleh para penduduk di Tetabatu Village ini, tetapi ada juga sarung yang dibuat dengan alat bambu tradisional, dan tentunya kain tenun dari suku sasak yang khas.
Topografi desa Tete Batu ini menunjukkan terbentuknya canyon yang memanjang seperti kontur tanah yang menyajikan hijau dan suburnya panorama sawah yang bertingkat-tingkat (rice terrace). Garis besar bidang sangat terlihat dari bagian desa manapun. Kemudian, desa ini juga didandani oleh pemandangan alam yang tidak kalah indahnya yaitu bukit terjal yang menyatu dengan garis hutan sehingga membentuk air terjun di lereng gunung Rinjani selatan.